Jokowi Effect: Bertobatnya Para Golputers

“Bertobatnya para Golput” merupakan tema perbincangan yang diangkat oleh salah satu stasiun tv swasta di negeri ini. Saya rasa itu tepat untuk menggambarkan euforia pilpres tahun ini. Ada satu calon yang saya amati telah berhasil menggerakkan begitu banyak hati rakyat Indonesia, terutama anak-anak muda, bahkan artis-artis ibu kota yang selama ini diasosiasikan dengan ‘golput’. Yang membuat saya salut adalah orang-orang tersebut rela dibayar Rp. 0 untuk membuat karya-karya besar untuk mendukung calon ini. Bahkan, para rakyat kecil rela antre di bank untuk menyisihkan hasil jerih payah mereka demi mendanai kampanye sang calon. Tukang becak, pedagang, bahkan pengamen!
Tentu Anda sudah bisa menebak siapa calon yang saya maksud, siapa lagi kalau bukan Joko Widodo!

Nah, hal-hal apa saja yang membuat Pak Jokowi begitu dicintai oleh banyak orang dari berbagai kalangan? Yang membuat para golputers bertobat, termasuk saya?
1) Tak berjarak
Beliau tidak menanti rakyat mendatanginya untuk mengeluhkan permasalahan mereka. Tapi Beliau-lah yang mendatangi rakyat dan mencari masalah apa yang bisa ia bantu selesaikan.
Bukankah demokrasi adalah mendengarkan suara rakyat?
2) Lebih banyak bekerja daripada bicara
Adalah percuma banyak bicara, berjanji-janji besar, namun tidak menjalankannya. Ada yang bilang, “Lho tapi ini kan baru kampanye, kerjanya nanti dong sehabis menang pilpres.”
Well dude, where have you been hiding all this time? Sejauh ini seberapa banyak sih janji-janji dan wacana para pemimpin yang sudah-sudah, benar-benar dikerjakan dengan sepenuh hati?
“Yah, mungkin mereka memang telah ‘berusaha keras’. Banyak undang-undang yang sudah direvisi kan?”
God, seriously?!”
“Terus gimana dong cara kita tahu calon ini benar-benar bekerja demi rakyat nanti?”
One word. Konsistensi! Mengutip kalimat Pak Anies Baswean: “Jika bingung memilih, bandingkan apa yang telah mereka hasilkan selama 10 tahun terakhir” Apakah ia konsisten melakukannya?
Apakah ia baru muncul, terlihat peduli dengan rakyat pada masa mendekati kampanye? Lalu kemudian setelah menang, lenyap begitu saja?
Ataukah ia telah melakukan tradisi kepemimpinannya sejak lama, sejak ia masih menjadi walikota Solo dan jauh dari sorotan media? yang ketika sekarang sukses menjadi magnet bagi mereka, diikuti kemana-mana, tapi justru dituduh melakukan pencitraan? Think!
3) Tegas! Pembaharuan! Terobosan!
Mana yg lebih Anda pilih, pemimpin yang tegas berbicara atau tegas bertindak? Kalau saya sih pilih dua-duanya.
Saya mengamati bahwa beberapa orang memberi cap Jokowi sebagai seseorang yang kurang tegas dan dianggap tidak bisa memimpin sebuah negara sebesar Indonesia. Tapi coba pikir! Bukankah orang yang tegas berbicara itu tidak sekedar bicara? Tapi tegas melaksanakan apa yang sudah dibicarakannya (untuk referensi apa yang akan dia lakukan untuk Indonesia silahkan pelajari visi misi Jokowi-JK, di web KPU. Untuk pembahasan lebih mendalam, tonton debat kandidat).
“Eh tunggu dulu, kalo bener dia tegas bertindak, kenapa ibu kota masih banjir, macet, dsb?”
“Begini ya mbak, mas, masalah di Jakarta itu banyak dan sistemik. Penyelesaiannya tidak bisa instan. Buat kaliannya yang nggak tinggal di Jkt mungkin nggak bener-bener ngerasain. Tapi adakah perubahan selama dia memimpin?”
Ada, banyak, dan bisa dilihat secara nyata!
Diantaranya: Kurangnya volume banjir karena revitalisasi waduk Pluit dan Ria-Rio, relokasi pedagang Tanah Abang, pembangunan kampung deret, Kartu Jakarta Sehat dan Pintar, penambahan jumlah Busway, Jakarta Night festival yang mendorong tumbuhnya UKM, dan keseriusan pembangunan MRT.
Coba, pemimpin mana yang bisa melakukan sebegitu banyak terobosan dalam waktu kurang dari 2 tahun masa jabatan? Mungkin yang bisa disandingkan dengan kehebatan beliau untuk sementara ini, hanya Bu Risma walikota Surabaya dan Pak Ridwan Kamil-nya Bandung.
Untuk Jakarta saja dia sudah segencar itu, apalagi untuk Indonesia?
Satu hal lagi. Memang, mungkin masih ada beberapa kekurangan dari terobosan-terobosan di atas. Tapi yang sebenernya lebih penting adalah: Beliau bekerja. Beliau melakukan sesuatu yang selama ini seharusnya sudah dilakukan oleh para pemimpin sebelumnya.
Jadi meskipun masalah di Jakarta ini masih banyak, saya tetap merasa optimis lambat laun itu bisa terselesaikan, karena saya percaya “pemimpin kita ini tidak’ tidur’, dia sedang berusaha menyelesaikan masalah-masalah tersebut”
Saran saya, pilihlah pemimpin yang bisa membuat kalian merasa yakin seperti itu juga ya 🙂
4) Bersih
Satu, kita tahu sebagai birokrat Jokowi benar-benar transparan dan akuntabel. Catatannya bersih dari kata ‘korupsi’.
Dua, beliau bersih dari sejarah kelam di masa lalu dan tidak memiliki kaitan dengan Orde Baru. Saya tidak mencoba menyudutkan salah satu calon yang sering disangkutpautkan dengan hal tersebut karena saya belum melihat sendiri bukti otentiknya.
Tapi poinnya, “Hey, mau sampai kapan kita ngeliat negara ini begini-begini aja?” Sistem birokrasi yang ruwet, tradisi patron-klien yang mengakar sejak Orba. Mau diterusin?
Saya pikir kita semua merindukan perubahan positif untuk bangsa ini. Untuk itu, lihat baik-baik siapa yg berpotensi BERANI membawa ide-ide baru. Membawa terobosan! Yang walaupun dicemooh, tapi tetap dijalankan.
5) Revolusi Mental
I won’t elaborate, just watch this short video, it would explain everything:
http://www.youtube.com/watch?v=cpmqFBBCiRo

Kesimpulan:
Hal-hal di atas lah yang saya kira telah berhasil membuat para golputers seperti saya ‘bertobat’. Banyak anak muda yang mengatakan: “Demi Jokowi, akhirnya saya nggak golput”.
Saya percaya, kita semua adalah anak bangsa yang ingin melihat perubahan besar pada Indonesia. Saya, salah satu yang tergerak oleh kualitas-kualitas Pak Jokowi dan memutuskan untuk turun tangan menjadi relawan dan membuat artikel ini.
Saran saya untuk yang masih belum menentukan pilihan: Sebelum memutuskan, bayangkan Indonesia seperti apa yang kalian ingin lihat nanti? Pelajari visi misi para calon, tonton debat kandidat, pelajari track record mereka. Jangan sampai kampanye-kampanye hitam yang memuat isu SARA, mengalahkan kerasionalan kita sebagai orang terdidik.

Terakhir, untuk para Golputers, mari ‘bertobat’! Mari pintar memilih!
#GenerasiOptimis #Salam2Jari

ImageImage

Image